Selasa, 29 Juni 2010

Now what?

Now what?
Tanpa direncanakan seperti yang sudah-sudah, terbeli-lah sebuah mesin jahit "J".
Buah iseng-iseng melewati toko yang selama ini tutup.
Belok kiri di ujung jalan, melirik ke kanan, loh? Ternyata tokonya buka. Parkir bang!

Agak deg-deg-an kulangkahkan kaki untuk kedua kalinya ke toko itu.
Niat di dalam hati, cuma mau lihat-lihat dan nanya-nanya, belinya masih kapan-kapan.
Tapi kenyataan berkata lain.

Si "J" yang ada di samping monitor komputer sekarang ini adalah mesin jahit yang kulihat di menit kelima aku masuk ke toko si Om.

Don't know why, I just like it the first time I saw it.
It has brown and pink colors. Don't like any other machines that usually colored blue.
Terlihat gagah, dan sepertinya kuat.. ditambahi quotes: "Bisa dipakai sampai anak cucu," oleh pak Ahmad, sang mekanik dan calon trainer mesin jahit-ku ini.
Hampir tak kupedulikan suara si Om menyebutkan harga "J" yang melebihi bugetku. Potongan harga pun kuminta sembari bicara sepintas lalu saja.

Lima menit berikutnya aku sudah duduk di sudut toko mencoba si J dengan wajah yang kusetel biasa, meski sepertinya tampak "too excited" di mata si Om yang berbinar.
Seriously, itu pertama kalinya aku menjahit dengan mesin jahit - di dunia ini -
Ada sensasi..

Lima puluh menit berikutnya, aku sudah dalam perjalanan pulang dengan J terbungkus dalam kotak karton di jok belakang.
Senyum-senyum sendiri, meski tabungan berkurang seperempatnya.

Sesampainya di rumah, serta merta kuganti status JS ku dengan quotes: "Penantian 10 tahun lebih"
Aku menunggu "menyentuh" J hingga selesai kupindahkan meja komputerku dan ku atur sedemikain rupa. Semua untuk menyediakan tempat yang layak bagi J.
Besok pagi, habis subuh, pikirku.
Sembari menunggu pagi, aku mengganti bacaan malamku dengan buku petunjuk, yang menurutku gampang dimengerti.

Dan pagi ini, sebelum anak-anak dimandikan, J sudah siap di atas meja "baru' nya.

Em... now what?

Minggu, 06 Juni 2010

Is it a thread or challenge?

Sudah tiga kali dalam dua hari
Pergi lewati toko mesin jahit
Sama dengan hari ini
Di dompet sudah bawa duit

Entah kenapa entah kenapa
Itu toko tak juga buka
Ku kira aku datang kepagian
Ku datang siang juga tak ada kegiatan

Padahal tekad di hati sudah bulat
Kain bakal jahitan pun sudah kudapat
Toko yang lain aku tak tahu
Berapa lama lagi aku mesti menunggu