Siapa juga yang suka 'diijinin' sakit, yes?
Tetapi serius, mungkin karena musim hujan -nyalahin musim--
tiga bulan belakangan saya sering merasakan keluhan kesehatan yang rada serius.
Maksudnya sampai mewajibkan saya tidur-tiduran hampir sepanjang hari.. Kalau nggak mau ambruk.
well 'hampir' is the keyword
Keluhan-keluhan itu antara lain, sakit gigi, flu yang cukup berat, headache yang menyiksa..
sebenernya common problems lah.. Penyakit-penyakit 'rumahan'. Bukan penyakit serem dengan kata-kata tercetak miring .. Naudzubillah.. jangan sampai..
Penyakit-penyakit itu saya sebut rumahan, karena sebetulnya dengan memperbanyak asupan gizi dan istirahat, bisa diredakan dan disembuhkan.
Tapi pointnya adalah .. mana bisa saya istirahat dengan tenang.. Kalau rumah dan seisinya keleleran.
Dua anak balita laki-laki pasti masih butuh dimandikan, disuapi, dan diajak main 12 jam seharinya. Dan meski si ayah udah bisa mandi, makan, dan main sendiri, mana tega saya biarkan dia hanya makan dengan telur ceplok atau abon selama beberapa hari?
Belum lagi kerjaan rumah yang.. mm tambah menumpuk..
So.. meski suami dengan 'baiknya' berkata: "Udah istirahat aja.."
Tapi kenyataan kalau anak-anak, ayahnya, dan rumah 'nggak keurus' adalah kompensasi kalau saya 'istirahat aja', maka lebih baik saya 'tidak istrahat saja' meski sambil mengaduh dan mengeluh.
Kadang, kalau lagi waras, saya berusaha mengurangi keluh kesah itu dengan mengingat kalimat yang diutarakan om Pepeng di salah satu TV, ada perbedaan antara pain dan sickness.. Yang mesti kita kelola adalah painnya.. . supaya kita nggak sick..
Well, meski derajad sakit yang dimaksud om Pepeng jauuh bener sama 'sakit'nya saya, saya jadi rada-rada mikir kalau mau ngeluh. Malu, man!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar