Rata-rata, dari sepuluh kali saya memasak, dua di antaranya gosong. Hmm…
okey, tiga.
Tempe, tahu, pisang goreng. You
name it.
Kalau itu makanan berkuah, setidaknya asat. Ih, tahu
asat kan ya. Sampai kuahnya habis. Tercatat
sejak karir memasak dimulai (baca:menikah) ada lima panci yang pensiun karena
gosong parah. Beberapa kali panci/ wajan gosong ringan, jadi bisa dipakai lagi.
Panci gosong (parah), ya, selain susah dibersihkan, beberapa adalah panci
teflon, sampe ngeletek gitu, jadi kan bahaya buat kesehatan.
Kenapa bisa sering gosong? Karena
kebiasaan (buruk) saya, kalau memasak sambil mengerjakan juga hal lainnya. Multitasking
gitu. Tapi akibatnya jika sudah konsentrasi ke pekerjaan lainnya, saya jadi
lupa kalau di kompor ada masakan.
Karena seringnya jadi saksi,
anak saya yang bungsu suka protes kalau tahu saya sedang memasak sambil
mengerjakan pekerjaan lain. Entah melipat pakaian, kerja di depan komputer, atau
mainan game di gadget, hehe.
“Buuu jangan gitu. Nanti gosoong!”
Habis gimana dong, nak, kan
waktu ibu terlalu sedikit kalau mesti nongkrongin kompor sampai makanan matang.
Jadi demi alasan efisiensilah ibu begini. Meski harus korban beberapa panci,
(+gas +buang-buang makanan).
Tapi ternyata tingkat
parahnya saya masih belum sebanding dengan bu RT di rumah saya yang lama. Kabarnya
beliau sampai pernah membuat plafond dapurnya ikut gosong. Untung asapnya
segera kecium tetangga. Wih, bahaya juga ya, kalau gara-gara memasak sampai
bikin rumah kebakaran.
Jadi gimana, dong. Karena saya
kayaknya masih akan meneruskan kebiasaan masak sambil ‘berkeliaran’. Pekerjaan saya
yang lain kan banyaaaaakkkk!!! #berlebihan
Tapi selama penyakit lupa ini
masih suka mampir, presentasi masakan gosong di dapur sepertinya masih akan
tinggi. Jadi, either memperkerjakan koki untuk memasak di dalam rumah atau
tidak memasak sama sekali. Haha…. Sama sekali bukan solusi.
Ada solusi gampang, sih: Pasang
timer untuk di dapur. Misalnya mau menghangatkan sup, stel timer untuk dua atau
tiga menit. Jika sedang menggoreng, stel untuk satu menit. Nah begitu bunyi
tinggal beranjak ke dapur.
Sumber: Blibli.com |
Sumber: Aliexpress |
Lucu-lucu ya.
Sebetulnya yang saya pengen
sejenis timer mekanis gitu yang ada kenop/tangkai jadi bisa langsung mematikan
kompor ketika waktunya habis. Jadi saya nggak perlu ke dapur lagi. Malesnyaa....
Andai ada produsen timer
model begini pasti saya sudah beli.
Sementara kayaknya saya bisa
pakai tuh, timer yang ada di oven. Karena tanpa ditancapkan kabel listriknya
pun, dia bisa bunyi TING! Atau pakai hape. Hmm.. hape di dapur.. kayaknya bisa
muncul masalah baru.
PenTING!