Rabu, 18 Februari 2015

Gosong (lagi)!



Rata-rata, dari sepuluh kali saya memasak, dua di antaranya gosong. Hmm… okey, tiga.
Tempe, tahu, pisang goreng. You name it.

Kalau itu makanan berkuah, setidaknya asat. Ih, tahu asat kan ya. Sampai kuahnya habis. Tercatat sejak karir memasak dimulai (baca:menikah) ada lima panci yang pensiun karena gosong parah. Beberapa kali panci/ wajan gosong ringan, jadi bisa dipakai lagi. Panci gosong (parah), ya, selain susah dibersihkan, beberapa adalah panci teflon, sampe ngeletek gitu, jadi kan bahaya buat kesehatan. 

Kenapa bisa sering gosong? Karena kebiasaan (buruk) saya, kalau memasak sambil mengerjakan juga hal lainnya. Multitasking gitu. Tapi akibatnya jika sudah konsentrasi ke pekerjaan lainnya, saya jadi lupa kalau di kompor ada masakan.

Karena seringnya jadi saksi, anak saya yang bungsu suka protes kalau tahu saya sedang memasak sambil mengerjakan pekerjaan lain. Entah melipat pakaian, kerja di depan komputer, atau mainan game di gadget, hehe.
“Buuu jangan gitu. Nanti gosoong!”
Habis gimana dong, nak, kan waktu ibu terlalu sedikit kalau mesti nongkrongin kompor sampai makanan matang. Jadi demi alasan efisiensilah ibu begini. Meski harus korban beberapa panci, (+gas +buang-buang makanan). 

Tapi ternyata tingkat parahnya saya masih belum sebanding dengan bu RT di rumah saya yang lama. Kabarnya beliau sampai pernah membuat plafond dapurnya ikut gosong. Untung asapnya segera kecium tetangga. Wih, bahaya juga ya, kalau gara-gara memasak sampai bikin rumah kebakaran. 

Jadi gimana, dong. Karena saya kayaknya masih akan meneruskan kebiasaan masak sambil ‘berkeliaran’. Pekerjaan saya yang lain kan banyaaaaakkkk!!! #berlebihan

Tapi selama penyakit lupa ini masih suka mampir, presentasi masakan gosong di dapur sepertinya masih akan tinggi. Jadi, either memperkerjakan koki untuk memasak di dalam rumah atau tidak memasak sama sekali. Haha…. Sama sekali bukan solusi.

Ada solusi gampang, sih: Pasang timer untuk di dapur. Misalnya mau menghangatkan sup, stel timer untuk dua atau tiga menit. Jika sedang menggoreng, stel untuk satu menit. Nah begitu bunyi tinggal beranjak ke dapur. 
Sumber: Blibli.com
Sumber: Tokopedia
Sumber: Aliexpress


Lucu-lucu ya.

Sebetulnya yang saya pengen sejenis timer mekanis gitu yang ada kenop/tangkai jadi bisa langsung mematikan kompor ketika waktunya habis. Jadi saya nggak perlu ke dapur lagi. Malesnyaa....
Andai ada produsen timer model begini pasti saya sudah beli.

Sementara kayaknya saya bisa pakai tuh, timer yang ada di oven. Karena tanpa ditancapkan kabel listriknya pun, dia bisa bunyi TING! Atau pakai hape. Hmm.. hape di dapur.. kayaknya bisa muncul masalah baru.

PenTING!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar