Senin, 20 Februari 2012

Tas Belanja

Barusan baca status teman yang lagi nyari tas selempang yang biasa dia pakai untuk belanja, jadi ingat sesuatu.

Jaman dulu, kegiatan belanja ke pasar adalah kegiatan yang sangat menyenangkan buat saya, dan adik saya. Pasar -yang biasa kami datangi- itu adalah pasar terbesar di kota saya.
(Duh, someday saya akan ngomongin soal asyiknya belanja di pasar ini, tapi kali ini khusus ngomong soal tas belanja)

Dulu kala, kalau mama ngajakin saya sama adik saya belanja, pasti beliau membawa sebuah tas gede. Dari bahan plastik gitu, yang ada krawang-krawangnya. (Nggak nemu gambarnya di gugle)

Terus, para penjual di pasar itu, baik penjual bawang, cabe, sampai daging, akan membungkus belanjaan kami pakai daun. Daun pisang, daun jati,.. dan jarang yang pakai plastik.Untuk barang-barang kelontong (barang kering) juga akan langsung nyemplung ke tas belanja gede itu. Paling plastik dipakai untuk belanjaan macam ikan.. yang basah-basah.

Kalau model sekarang coba deh, apa-apa plastik, dikit-dikit plastik.

Saya sendiri juga, cuma belanja dari mbak keliling, yang notabene beli di teras rumah, dibungkus-lah tu cabe pakai plastik sama si mbaknya.

Dengan alasan kepraktisan, coba berapa dari kita semua -termasuk saya dong- yang rela bawa-bawa tas kalau pergi ke pasar?
Lumayan kan, buat mengurangi sampah plastik yang nggak perlu.
Lagi pula plastik cilik-cilik itu (ukuran 1/2 kilo sampe 1 kilo) kan nggak bisa juga kita pakai lagi.. Paling langsung kebuang..

Ini rada-rada ngomongin go green gitu deh.
Meski kadang saya juga seneng dapet plastiknya (terutama plastik ukuran tanggung dari swalayan itu) buat buang sampah rumah tangga.
..Kan.. tu plastik-plastik sekarang banyak yang berlabel 'biodegradable'?

hehehe..

Selasa, 07 Februari 2012

Inilah yang Menjadikan Perilaku Anak-anak

Menurut buku yang sedang saya baca,
(buku yang menarik buanget, meski belinya diskon abees)

Kita adalah produk dari kebiasaan-kebiasaan yang beresonansi terus-menerus dalam sel-sel otak kita.

Dan.. ngomongin otak nih, otak anak-anak mengandung sejumlah besar sel saraf tertentu yang disebut sel-sel saraf cermin --> yang melakukan apa sesuai namanya.

Sebagai anak, kita mengalami peristiwa, perilaku, dan emosi yang terjadi di lingkungan kita..

Jadi anak-anakku.. mereka akan melihat kebiasaan-kebiasaan saya, dan turn out, akan menjadi kebiasaan mereka juga.

Scary, eh?