Jadi, ketika hari ini
dihujani ucapan-ucapan selamat ulang tahun, saya malah bertubi-tubi seperti
ditampar. Bener ya, kalau waktu kecil kita nggak sabar menanti hari ulang
tahun, semakin tua, hari ulang tahun pengennya ditunda aja selama mungkin.
Ulang tahun, biasanya jadi
moment untuk melakukan kontemplasi. Mikir, selama hidup sampai setua ini, sudah
ngapain aja, sudah bikin apa, dan mau ngapain? Ulang tahun, juga seperti
tendangan keras yang mengingatkan: Umur segini, sudahkah tercapai harapan dan
cita-citamu, masa depanmu yang dulu kamu angankan?
Throwback,
waktu saya ulang tahun ke 16, waduh belum jelas terbayang masa depan saya
seperti apa. Mau kuliah di jurusan apa, -aja- belum tahu. Tabungan? Punya lah,
tapi yang ngisi kan ortu. Yakin deh akan nambah sendiri tuh jumlahnya. Hidup
juga masih di rumah ortu, pakai motor dari ortu. Yang namanya masa depan itu
masih luamaaa… lulus SMA aja belum.
Sepuluh tahun kemudian, saya
sudah selesai kuliah, sudah mulai kerja, mulai tinggal sendiri. Mm.. hidup
mengalir aja gitu. Gimana nanti. Lagi
senang-senangnya jadi anak muda. Mulai memang, ada keinginan seperti beli
rumah, pakai kendaraan yang lebih nyaman, dll. Tabungan masih ada, nggak nambah
fantastis juga sih. Tapi toh bisa bayar kos-kosan, masih bisa jalan-jalan, masih
bisa beli baju baru. Pensiun? Duh, masih lama. Lagi sibuk cari jodoh nih.
Nah trus jika dulu waktu satu
dekade seperti berjalan merambat, setelah itu waktu seperti kerjapan mata.
Cepet banget, dan usia saya terus nambah, dan nambah, dan nambah. Nikah, punya
anak, mulai nyicil rumah,… sampai sekarang.
Ulang tahun yang ini, saya
mulai khawatir. Keinginan sepuluh tahun yang lalu? Meski ada yang belum
tercapai, ada sebagian yang telah terwujud. Alhamdulillah. Tapi bukan semata
karena itu. Sambil melihat anak-anak lari-lari saya sungguhan berharap masih
akan hidup sehat saat mereka mulai dewasa. Melihat mereka lulus kuliah,
bekerja, menikah, plus bonus hari bermain dengan cucu-cucu.
Bagaimana saya di ulang tahun
saya yang sepuluh, dua puluh, atau tiga puluh tahun lagi? Sehat? Punya cukup
uang? Hmm.. Kerja wiraswasta nggak menjamin masa depan saya bakalan diganjar
pensiun dan pesangon. Keinginan saya, tetap bisa hidup mandiri, tetap bisa
jalan-jalan, dan bisa beliin mainan buat cucu.
Sambil gitu mulai ngitung:
Misalnya sekarang usia saya 35 tahun dan mau pensiun
20 tahun lagi. Anggaplah biaya hidup perbulan saat ini 5 juta. 20 tahun lagi, dengan tingkat inflasi rata-rata
per-tahun 7%, maka yang tadinya 5 juta perbulan tadi menjadi 19juta lebih.
(Hitung pakai kalkulator future value yang bertebaran di internet yah.)
Jadi kira-kira 20 juta/bulan adalah biaya hidup saya
ketika usia 55 tahun. Jika harapan hidup manusia Indonesia diatas 70 tahun,
kasihlah bonus jadi 75 tahun, (mudah-mudahan lebih dan berkah), hitungannya
menjadi:
20juta/bulan x 12 bulan x 20 tahun = 4.800.000.000
(ebuset banyak banget tuh nol)
Jadi totalnya 4,8M buat hidup cukup di masa tua sampai
usia 75 tahun.
Nah trus? Tabungan ada kan?
*Pengsan dulu ah. |
Eit, sebelum pengsan kudu
ngucapin, “Selamat ulang tahun” dulu, buat KomunitasBlogger Gandjel Rel, yang kelima foundernya adalah emak-emak keren dan
beken di jagad perbloger-an Semarang dan Indonesia. Gandjel Rel yang ulang
tahun perdananya tanggal 22 Februari, dirayakan secara unyu-unyu bertebaran
balon dan warna pink di tanggal 6 Maret 2016. Tempatnya di River View Cafe
Semarang, dan menghadirkan tema hebat: “Cicil Masa Depanmu Dari Sekarang!”,
didukung oleh Manulife Asset Management Indonesia (MAMI).
Para founder Gandjel Rel dan MAMI (plus krucil) |
Eh, apa itu tadi? Nyicil Masa Depan?
Ibu-ibu mana yang nggak tahu
kalau semua panci yang ditawarkan mas-mas waktu arisan bisa dicicil.
Esmud-esmud kota besar sudah lazim menenteng gadget yang cicilannya ngabisin
separo gaji sebulan. Hari gini semua barang bisa dicicil.
Kalau masa depan, emang bisa?
Halo? Mas dan Mbak dari MAMI.
Tolong jelaskan.
Jadi, kemarin di syukuran
ultah Gandjel Rel yang pertama, MAMI berbagi informasi tentang pentingnya
nyicil untuk masa depan. MAMI ini sudah berpengalaman lebih dari 15 tahun di
Indonesia dan 125 tahun di dunia sebagai perusahaan Manajer Investasi. MAMI
menawarkan beragam jasa manajemen investasi dan reksadana di Indoensia.
Nah, salah satu cara yang
paling jitu buat nyicil masa depan adalah dengan berinvestasi di reksadana. Reksadana
itu apa? Jangan malas cari tahu dong. Saatnya internet buat belajar nggak cuma
buka online-shop. Hehe. Infonya banyak dan bisa didapat di website, facebook,
twitter-nya Reksa Dana Manulife.
Yang jelas, dibandingkan
instrumen investasi lainnya yang namanya Reksadana ini punya beraneka
keunggulan antara lain:
1.
Terjangkau, mulai
100 ribu bisa beli reksadana.
2.
Mudah, investor
tidak perlu repot, karena investasinya dikelola oleh para profesional di bidang
investasi.
3.
Aman, karena
dikeloka oleh manajer investasi, diadministrasi oleh Bank Kustodian, dan
diawasi oleh OJK.
4.
Bukan Obyek
Pajak, hasil investasi reksa dana tidak dipotong pajak, Buu.
5.
Likuid, bisa
dicairkan kapan saja.
Salah satu produk reksadana
yang hari itu diperkenalkan oleh mas Surya dari MAMI adalah tentang Manulife Dana
Kas II (MDK II). MDK II ini adalah produk Reksa Dana Manulife yang memberikan
return senilai deposito (saat ini) tapi dengan berbagai keunggulan.
Keunggulannya:
1.
Tanpa Biaya,
tidak ada biaya penempatan ataupun pencairan
2.
Diversifikasi,
ditempatkan pada sejumlah akun deposito di berbagai bank
3.
Fleksibel dan
Likuid, minimal investasi 100 ribu, dapat dilakukan penambahan sewaktu-waktu,
dan dapat dicairkan kapan saja pada hari kerja, besoknya sudah masuk.
4.
Manajemen resiko,
penempatan melalui proses investasi yang ketat, dan monitoring dan review
terhadap proses investasi.
Selain MDK II tentunya Produk
Reksa Dana Manulife ada
bermacam-macam. Bisa dipilih sesuai kebutuhan dan profil investasi kita.
Sekarang tolong bangunin saya
dari pengsan tadi.
Bagaimana caranya saya punya 4,8M - 20 tahun lagi?
Pilihan 1: NABUNG DI CELENGAN
AYAM
Foto celengan dari nyunyudotcom |
Hue,.. kalau mau nabung biasa
ya kudu nyiapin dana 20 juta/ bulan untuk dapat 4,8M itu. *Pengsan lagi nggak
nih enaknya?
Tenaang kan masih ada pilihan
nabung di deposito bank yang terkenal aman dan terpercaya itu.
Pilihan 2: NABUNG DI DEPOSITO
Yuk mari kita hitung: pakai
kalkulator yang tersedia di Reksa Dana
Manulife:
Kalkulatornya seru lho, memudahkan kita menghitung aneka keperluan. |
Lihat hitungannya langsung
mewek juga di pojokan. Kalau pengen punya duit 4,8 juta 20 tahun lagi, kudu
punya deposito saat ini sekitar 1,25M. Duitnya belum ade, Bang! Belum lagi
return deposito itu dikenakan pajak.
Jadi aku kudu piye?
Nyicil, Bu! (Bisikan mesra
dari MAMI) Gimana caranya?
Pilihan 3. NYICIL MASA DEPAN
MAMI siang itu ngasih flyer,
di dalamnya ada tabel investasi ini:
Tabel investasi Manulife, buat hitung cepat kebutuhan kita |
Dari tabel itu saya jadi tahu,
misal saya invest 1juta/ bulan ke instrumen investasi yang imbal hasilnya 15% pertahun,
maka dalam 20 tahun, hasil investasi saya sebesar 1,516M.
Pakai cara praktis, misal nih ada reksadana yang proyeksi imbal hasilnya 15% kalau mau dapat 4,8M 20 tahun lagi, tinggal beli deh reksadana itu sejumlah
3,2 juta-an perbulan.
Aman nggak tuh, reksadana? Takut ah nanti duit sebanyak itu hilang gimana?
Nah, reksadana ini hadir sebagai alternatif investasi dengan tingkat resiko yang lebih terkendali.Cocok buat orang yang masih takut berinvestasi langsung pada instrumen saham karena fluktuasi yang tajam. Dan mesti pinter memilih manajer investasi terkemuka yang profesional dan terpercaya.
Semua investasi ada resikonya. Tapi nggak investasi blass lebih beresiko. Ingat inflasi! Uang seratus perak jaman saya sekolah dulu bisa buat beli nasi goreng sama es teh. (Duh, ketahuan tuanya.) Sekarang? Dikasih ke pengamen aja mereka ngomel!
Jadi bukan 20juta? Bukan 1,25M?
Bukan, “cuma” 3 jutaan.
Tapi kok 3 juta ya, mahal
ya,.. Duh.. buka kalkulator-nya lagi, berandai-andai nih, misalnya saya udah
mulai menabung untuk pensiun ini dari 10 tahun yang lalu, cuma perlu 700ribuan/
bulan lho, buat dapat 4,8M-nya.
Nyeseek dan nyeseel. Emang
gitu. Nunda melulu sih!
Ini nih, tips dari MAMI buat yang mau investasi. 3-i: Insyaf, Irit, INVEST!
INSYAF dari denial, bahwa 20 juta perbulan tadi
adalah kenyataan yang harus saya hadapi di masa depan untuk pensiun dengan
nyaman.
IRIT, ya kalau mau mencapai
tujuan itu kudu benar-benar menyisihkan (bukan menyisakan) uang. Wes, mulai
ngurangin frekuensi buka online shop laah.
INVEST! Jangan tunda lagi. Buruan!
Menunda itu mahal, Bu.
Sudah bangun dari pengsan?
Oke, mari nyicil!
Sebelum umur makin nambah,
sebelum makin nyesel, dan akhirnya nggak dapat apa-apa.
Happy birthday lagi, Gandjel Rel,
thank you, juga untuk Manulife Asset Management Indonesia, for the reminder.
Investasi memang tidak pantas ditunda. Sama seperti usia yang tidak bisa
ditunda.
Eh, happy birthday for me, too.
Mbak Wind, tulisannya selalu bagus dan runtut :)
BalasHapusAdit, terima kasih yah sudah mampir ke 'sarang laba-laba' ini :)
HapusTulisannya makwin "mentegarkan" hihihi
BalasHapusPadahal aku belum 'tegar' nih mak Wuri
HapusSuwun sudah menclok.
haduuh...lha aku sekarang udah 37, aku kudu punya berapa ember duit yak..buat biaya hidup sampe usia 70an? jual lapangan simpanglima sik aaah..
BalasHapusSadar kok udah tua gini ya, tapi enggak ada kata terlambat untuk investasi. Yuk yuk, ke manulife :)
BalasHapusAlhamdulillah kemarin investasinya udah dimulai ya makwind..
BalasHapus